Sebelum berkutat dengan
apa yang namanya dunia klimatologi dan jajarannya, saya jauh lebih suka dengan
namanya dunia misteri.. eitt.. misteri yang saya maksud bukan hal yang gaib kok,
bukan misteri yang bahas tentang pocong, kuntilanak, jenglot dan lain
sebagainya tapi lebih ke misteri-misteri yang ada di dunia, peristiwa-peristiwa
yang ada di dunia ini yang masih jadi sebuah teka-teki. Sebenarnya untuk
masyarakat awam sendiri sudah banyak yang paham apa itu contrail, tapi
bagaimana dengan chemtrail?? Terjadi nya chemtrail sendiri masih dipertanyakan
kenapa karena chemtrail sendir berasal dari orang-orang yang percaya akan
adanya teori konspirasi, jadi mari kita bahas satu-satu.
1. Contrail
Sering kita lihat di
belakang pesawat jet yang sedang terbang terdapat garis putih seperti asap dan
seolah-olah sebagai jejak dari jet yang dikenal sebagai “jejak kondensasi”
(condensation trail). Jejak tersebut timbul karena keluarnya gas buangan dari
pesawat sangat cepat sehingga tekanan udara di dekat lubang buangan sangat
rendah dan suhu menjadi turun yang selanjutnya di ikuti dengan pengembunan uap
air di sekitarnya dengan cepat pula.
Pengembunan terlihat
seperti awan berbentuk garis. Setelah pesawat terbang lewat, tekanan dan suhu
udara di tempat jejak kondensasi kembali seperti semula dan jejak kondensasi
berangsur menghilang. Oleh karena itu, apabila ada pesawat terbang jey
meninggalkan jejak kondensasi menunjukan bahwa udara di tempay yang kita lewati
itu kelembabannya tinggi.
2. Chemtrail
Chemical Trail / Jejak Kimiawi adalah bahan kimia atau
biologis yang sengaja disebar pada ketinggian tertentu dengan tujuan
"masih misterius". Awan yang terbentuk dari Chemtrail ini bisa
disebut Chemcloud. Seorang penganut teori konspirasi, Jeff Rense dan Menurut
sebagian orang yang punya pemikiran sama dengan Jeff, jejak itu adalah bahan
kimia yang sengaja disemprot oleh pemerintah Amerika untuk mengendalikan
populasi. Dengan kata lain adalah untuk mengurangi jumlah manusia dengan
diam-diam.
Pada mulanya Chemtrail terlihat seperti contrail, namun beberapa saat kemudian jejak asap itu akan melebar dan tetap terlihat di langit hingga beberapa jam. Teori lainnya menyebutkan bahwa jejak itu adalah sebuah eksperimen pengendalian cuaca.
Namun yang paling luar biasa adalah teori yang mengatakan bahwa jejak itu adalah proyek pemerintah yang menyemprot langit dengan material konduktif elektrik sebagai bagian dari program senjata super elektromagnetik yang juga berkaitan dengan HAARP.
(Kemarin di salah satu grup wassap, ada seseorang
yang ditanyai oleh user tentang HAARP dan saya kaget ternyata user nya penyuka
theory conspiracy, mau di komen masalahnya bukan grup dimana saya seharusnya
berkontribusi)
Jadi beginilah
konspirasi yang beredar tentang chemtrail!
George H.W. Bush, ketika menjadi Presiden AS dalam
banyak kesempatan sering melontarkan gagasan NWO dan sebagai
pengembang kaum pagan modern. Bersama dengan Zionis-Yahudi, Amerika Serikat
akan meneruskan paganisme dunia purba, terbukti telah menetapkan program
depopulasi “Project Cloverleaf” yang sudah digelar
secara intens pada bulan Desember 2012. Efek dari zat kimia dan biologis yang
“disiram” di langit berupa chemtrail tersebut berdampak kepada makhluk hidup
agar menjadi sakit hingga berefek mematikan. Akibatnya dunia akan menjadi chaos
dan terjadi kerusuhan dimana-mana. Dengan begitu mereka (penganut NWO) akan
dapat mengontrol populasi dunia dan akan lebih leluasa untuk berkuasa.
Sejak tahun 1996, chemtrail conspiracy mulai
melanda internet dan acara-acara radio sayap kanan di Amerika. Pada saat itu
aparat kepolisian dibanjiri oleh telepon dari masyarakat yang mengaku melihat
jejak-jejak asap misterius di langit. Tapi sayang, laporan-laporan itu
menghilang begitu saja di balik laci birokrasi.Mungkin aparat memang tidak dapat menjelaskannya. Atau justru mereka sedang
menyembunyikan sesuatu.
Penampakan Chemtrail di
Indonesia. Berikut konspirasi yang beredar :
Jejak Kimiawi (chemical trails/chemtrails) yang disemprotkan
pesawat asing itu berisi aerosol bermuatan virus maut. Chemtrails disemprotkan
di atas langit Jakarta untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya
“menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Adanya penyemprotan Chemtrails (jejak-jejak kimia) juga ada di langit Jakarta sejak tahun 2009 dan melalui pesawat tangker jet milik USAF mengarah pada sejumlah bukti awal.Beberapa hari setelah penyemprotan chemtrail terakhir (Agustus sampai September 2010), jumlah pasien dengan keluhan infeksi pernafasan di Jakarta melonjak naik hingga 400 persen.
Pada Maret 2009, operasi intelijen di langit Jakarta dengan menggunakan sebaran chemtrails juga pernah terjadi. Saat itu, chemtrails disemprotkan di atas langit Jakarta juga melalui pesawat USAF adalah untuk “mempersiapkan” warga Jakarta dan sekitarnya “menerima” virus flu burung (H5N1) yang telah dimodifikasi.
Namun karena aliran angin pada saat itu adalah angin timur yang menuju ke arah barat laut, angin diatas Jakarta tersapu hingga ke arah Singapura. Kemudian tak berapa lama ditemukan kasus dan korban (victim) dari kasus flu burung (H5N1) di Singapura.
Penyemprotan Chemtrails melalui pesawat, selama ini dianggap sebagai upaya menurunkan daya tahan tubuh manusia, atau bahkan menyebarkan penyakit-penyakit berbahaya. Chemtrails bisa ditumpangi virus-virus atau zat-zat berbahaya. Misalnya, bromium yang dicampur dengan virus influenza.
Demikian pengamatan, mantan anggota angkatan udara Amerika AU AS (USAF) dan juga aktifis anti-chemtrail yang sangat prihatin atas fonomena chemtrail Jerry D Gray, menyikapi kurang awasnya pemerintah dan masyarakat Indonesia melihat penggunaan senjata biologi yang mengancam kedaulatan Indonesia.“Pihak asing yang ingin ‘menguasai’ negara ini tidak perlu melakukan perang yang mahal. Tetapi, cukup dengan melemahkan kesehatan penduduknya melalui zat-zat kimia”, terang Jerry. Penyebaran zat-zat kimia berbahaya sudah tentu berpotensi jangka panjang untuk melumpuhkan SDM Indonesia. Operasi depopulasi ini, juga diarahkan agar terjadi ketergantungan penduduk dengan obat-obatan kimia dari luar.
Ketika baca tentang konspirasi chemtrail yang terjadi di langit Jakarta saya merasa cukup takut apabila konspirasi tersebut benar adanya. Untuk konspirasi chemtrail pada langit jakarta saya mohon maaf karena belum menemukan kepastian benar atau tidaknya artikel yang saya baca pada sebuah blog. Jadi, intinya cerita diatas hanya masih sebuah konspirasi yang kebenaran nya perlu di pertanyakan!
Karena beberapa
penganut theory conspiracy percaya dengan adanya chemtrail, pada tahun 2005, ada
sebuah titik terang. Sebuah artikel di The Las Vegas Tribune menyebutkan bahwa
seorang ilmuwan yang bekerja untuk pangkalan Angkatan Udara Wright Patterson di
Ohio mengatakan bahwa Angkatan Udara Amerika sedang mengadakan eksperimen
menggunakan alumunium oxide yang ditujukan untuk mengurangi efek pemanasa
global.
Jadi pada suatu hari EPA, NASA, NOAA dan FAA (Yang jelas ini semua adalah badan pemerintah Amerika yang berhubungan dengan sains dan angkasa) berkumpul dan membuat sebuah buku kecil. Tujuannya untuk memberikan informasi memadai mengenai karakter contrail kepada orang-orang paranoid dan "misinformed" yang tersebar di Amerika. Menurut mereka, tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Yang ada hanyalah uap air dan kristal es yang membentuk jejak-jejak asap di langit.
Pada salah satu blog favorit gue yang bahas
tentang misteri, katanya kalau chmetrail sendiri adalah suatu teori konspirasi
yang terbukti kebenaranya. Berikut yang di posting pada blog tersebut.
Pada tahun 1950, pemerintah Amerika juga melakukan penyemprotan awan bakteri di teluk San Fransisco. Awan ini disebut pemerintah sebagai agent biologi yang tidak berbahaya. Namun setelah itu, dilaporkan kalau ada 11 orang yang masuk rumah sakit dengan infeksi urinal yang langka. Paling tidak satu orang dilaporkan meninggal. Belakangan, diketahui kalau bakteri tersebut memang tidak berbahaya bagi orang sehat, namun dapat membawa dampak buruk bagi mereka yang memiliki tubuh yang lemah.
Pada tahun 2012, seorang peneliti bernama Lisa Martino
Taylor berhasil mengumpulkan data yang membuktikan kalau ilmuwan militer telah menyemprotkan radioaktif
di St.Louis, Missouri, yang disebut bertujuan untuk menguji teknologi senjata
kimia. Penyemprotan ini dilakukan antara tahun 1950an hingga 1960an.
Sekarang, setelah peristiwa eksperimen di masa lampau ini, para penganut teori konspirasi percaya kalau pemerintah masih melakukan penyemprotan secara diam-diam. Salah satu bukti yang diajukan adalah chemtrail. Dalam versi teori yang lain, kontrol populasi ini dipercaya dilakukan lewat substansi lain seperti Flouride.
Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab apakah Chemtrail
kebenaran nya benar atau tidak, dan jika benar, mungkin saya adalah salah satu
orang yang akan paranoid ketika hanya
melihat sebuah contrail di langit, well contrail dan chemtrail penampakan nya
cukup mirip menurut saya, Semoga postingan ini bermanfaat!!
Komentar
investing in indonesia