Upwelling
Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang
melibatkan wind-driven motion yang kuat,
dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan
laut. Upwelling adalah fenomena atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan
naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari
sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari arus
horizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas
air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan
densitas meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara
vertikal. Laut juga terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan
nutrien yang semakin meningkat seiring pertambahan kedalaman. Dengan demikian
adanya gerakan massa air vertikal akan menimbulkan efek yang signifikan
terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu.
Downwelling
Downwelling
merupakan keterbalikan dari upwelling ,dimana arus laut menenggelamkan
nutrient-nutrient ke arah bawah/ dasar lautan. hal ini tejadi akibat adanya
proses akumulasi dan tenggelamnya bahan dengan kepadatan yang lebih tinggi ke
bawah bahandengan kepadatan yang lebih rendah.hal
ini menghasilkan suatu proses konveksi dan terus berkelanjutan. (wikipedia.com)
Terjadinya arus
upwellling dan downwelling,, karena :
1. Karena posisi edar matahari di ekuator, menjadikan temperatur permukaan bumi di lautan menjadi hangat. Air yang hangat ini bergerak ke arah dimana temperaturnya lebih rendah yaitu di bagian dalam lalu menyebar pergerakannya ke bagian permukaan air dibelahan terjauh dari ekuator (equatorial upwelling).
2. Pertemuan 2 atau lebih arus di permukaan yang saling bertentangan arah. Kala pertemuan arus permukaan air itu saling bertemu, maka mau tak mau arus air dari permukaan akan bergerak ke bawah (downwelling).
3. Gerak angin yang terjadi di pesisir pantai bisa menyebabkan terjadinya upwelling dan downwelling atau mempercepat akselerasi perputaran siklus dari kedua fenomena itu (coastal upwelling and coastal downwelling) apalagi jika distimulasi oleh pengaruh celestial seperti daya gravitasi bulan dan gerak rotasi bumi yang berlawanan maupun sebaliknya.
4. Kontur permukaan dasar laut juga bisa menjadi penyebab terjadinya kedua fenomena itu, seperti terdapatnya dasar laut yang sangat curam dan menyempit dimana arus gerak air semakin cepat akselerasinya.
Gerak arus air bisa memberikan keuntungan maupun kerugian. Arus siklus upwelling maupun downwelling yang terlalu ekstrim justru bisa merugikan kelangsungan hidup suatu habitat ekosistem. Namun lewat perkembangan teknologi maritim, siklus downwelling dan upwelling justru bisa dimanfaatkan sebagai faktor pembangkit turbin bagi tenaga potensial air yang digerakkan oleh kekuatan arus serta perbedaan temperatur yang ekstrim.
1. Karena posisi edar matahari di ekuator, menjadikan temperatur permukaan bumi di lautan menjadi hangat. Air yang hangat ini bergerak ke arah dimana temperaturnya lebih rendah yaitu di bagian dalam lalu menyebar pergerakannya ke bagian permukaan air dibelahan terjauh dari ekuator (equatorial upwelling).
2. Pertemuan 2 atau lebih arus di permukaan yang saling bertentangan arah. Kala pertemuan arus permukaan air itu saling bertemu, maka mau tak mau arus air dari permukaan akan bergerak ke bawah (downwelling).
3. Gerak angin yang terjadi di pesisir pantai bisa menyebabkan terjadinya upwelling dan downwelling atau mempercepat akselerasi perputaran siklus dari kedua fenomena itu (coastal upwelling and coastal downwelling) apalagi jika distimulasi oleh pengaruh celestial seperti daya gravitasi bulan dan gerak rotasi bumi yang berlawanan maupun sebaliknya.
4. Kontur permukaan dasar laut juga bisa menjadi penyebab terjadinya kedua fenomena itu, seperti terdapatnya dasar laut yang sangat curam dan menyempit dimana arus gerak air semakin cepat akselerasinya.
Gerak arus air bisa memberikan keuntungan maupun kerugian. Arus siklus upwelling maupun downwelling yang terlalu ekstrim justru bisa merugikan kelangsungan hidup suatu habitat ekosistem. Namun lewat perkembangan teknologi maritim, siklus downwelling dan upwelling justru bisa dimanfaatkan sebagai faktor pembangkit turbin bagi tenaga potensial air yang digerakkan oleh kekuatan arus serta perbedaan temperatur yang ekstrim.
Sirkulasi Termohalin
Sirkulasi Termohalin adalah sirkulasi samudera skala besar yang
digerakkan oleh gradien densitas global yang dihasilkan melalui panas permukaan
dan fluks air tawar.
Gradien densitas adalah variasi densitas di suatu daerah. Dalam
kasus perairan laut, gradien dengan kemiringan nyata menimbulkan statifikasi
konsentrasi salinitas yang berbeda. inilah yang disebut dengan Haloklin.
Fluks dalam istilah dinamika fluida adalah jumlah aliran yang
melalui satu unit luas terhadap satu unit waktu.
Termo = suhu; halin = kadar garam. faktor yang menentukan
densitas air laut.
Sirkulasi ini berpengaruh besar terhadap iklim Bumi.
Air laut hangat menguap mengakibatkan berkurangnya rapat massa
air, massa air yang lebih ringan mengapung pada massa air yang lebih
rapat, yang dikenal dengan stratifikasi stabil.
Massa air rapat yang pertama terbentuk tidak dalam keadaan
stratifikasi stabil. Untuk menstabilkan, massa air dari densitas yang berbeda
mengalir menghasilkan gaya gerak untuk arus dalam.
Sirkulasi Termohalin terutama dipicu oleh pembentukan massa air
dalam di Atlantik utara dan samudera selatan serta gaya yang disebabkan oleh
perbedaan suhu dan salinitas perairan.
Pembentukan dan pergerakan massa air dalam di samudera Atlantik
utara menciptakan massa air turun yang mengisi cekungan dan mengalir
dengan lambat menuju ke lapisan dalam Atlantik.
Pendinginan di lintang tinggi dan pemanasan di lintang rendah
mendorong pergerakan air dalam di kutub menuju selatan.
Air dalam mengalir melalui cekungan samudera Antartika di
sekitar Afrika selatan dan terpisah menjadi dua rute: satu menuju samudera
Hindia dan satu melewati Australia menuju Pasifik.
Di samudera Hindia, air dingin dari Atlantik yang digambarkan
oleh aliran yang air lebih hangat di lapisan atas samudera Pasifik tropis,
menyebabkan pertukaran vertikal dari air turun yang rapat dengan air yang lebih
ringan di atas. ini dikenal dengan penjungkiran. Di samudera Pasifik, air
dingin dari Atlantik mengalami gaya halin dan secara lambat menjadi lebih
hangat dan lebih tawar.
Air dingin yang keluar dari bawah permukaan laut membuat
permukaan laut Atlantik sedikit lebih rendah dibandingkan Pasifik dan salinitas
air di Atlantik lebih tinggi dibandingkan di Pasifik. Ini menimbulkan gerak
besar namun lambat dari lapisan teratas samudera yang lebih hangat dari Pasifik
tropis ke samudera Hindia melalui kepulauan Indonesia untuk menggantikan air
dasar Antartika yang dingin. Ini juga dikenal sebagai gaya halin (Air bersih di
lintang tinggi bertambah dan di lintang rendah mengalami penguapan). Air lebih
tawar dan lebih hangat dari Pasifik mengalir melalui Atlantik selatan menuju
Greenland yang sejuk dan mengalami pendinginan evaporatif dan turun ke dasar
samudera menyediakan sirkulasi termohalin berkelanjutan.
Pendinginan evaporatif adalah Fenomena fisik di mana penguapan
mendinginkan benda atau zat cair ketika bersentuhan dengannya.
Sirkulasi Termohalin berperan penting dalam menyediakan panas ke
daerah-daerah kutub dan mengatur jumlah es laut di daerah ini.
Perubahan sirkulasi Termohalin berpengaruh penting terhadap
bujet radiasi Bumi.
Juga berperan penting dalam menentukan konsentrasi CO2 di
Atmosfir.
Komentar