Langsung ke konten utama

Mengapa Saat Ada Awan Pada malam Hari Udara Berasa Panas dan Tidak Ada Awan Akan Udara Menjadi Sangat Dingin??



Sering Kali Pertanyaan itu Muncul apalagi Kalau saat Malam hari tiba-tiba gerah, kalau kata orang tua jaman Dulu sampai orang tua jaman sekarang (Mama Papa gue sih  -_-“) sering Bilang dengan spontan “wah .. Bakalan Hujan nih” dan ternyata beberapa saat kemudian eh beneran tiba-tiba hujan kalau nggak hujan yah gerimis lah minimal. Jadi mengapa hal itu Bisa terjadi??


Dulu saat gue masuk perguruan Kedinasan yang khusus Cuaca yang sekarang ini masih menjadi tempat gue belajar sekarang, gue bener-bener nggak prepare sama sekali dengan namanya pengetahuan tentang cuaca, sempet takut sih pada saat awal masuk kalau ada dosen nanya-nanya sesuatu tentang cuaca terus nggak bisa jawab sama sekali atau yang lebih parah nggak bisa memahami Mata kuliah yang disampaikan karena bener-bener unprepared tentang Klimatologi. 


Tapi pada saat Mata Kuliah pertama, Alhamdulillah ternyata gue belajar tentang sandi-sandi cuaca!!!jadi istilahnya seorang pengamat klimatologi kan nanti bakal mengamati cuaca,  nah cuaca yang dilaporkan tersebut akan berupa sandi-sandi dan karena gue sangat menyukai yang namanya Angka-angka ( Actually I love Math) jadi gue merasa Hari pertama gue kuliah adalah Hari Pelepasan dari Cengkraman ketakutan dan kegalauan ..ceileehh, begitupun Hari-Hari berikutnya Masih pelajari tentang sandi-sandi dan tentang meteorology , gue sedikit nggak nyangka sih ternyata ada yang namanya pengamatan cuaca Meteorology, pengamatan meteorology penerbangan, pengamatan Meteorology Maritim, pengamatan klimatologi, Banyak banget kan !!? dan semuanya disandiin, beda-beda pula (eh .. busyet Daaaah) but I’m still love that, jadi pas di awal-awal masuk gue udah berasa sombong aja karena Mata kuliahnya bisa cepet gue kuasai..hehe # I just feel like above Altocumulus.

Karena Terlalu sombongnya Pas hari jumatnya gue kena apes ( Pelajaran jangan pernah sombong), Apa yang gue khawatirkan bener-bener kejadian, gue ketemu ama yang namanya Mata Kuliah yang gue takutin terus dosenya nanya-nanya mulu yang bikin shock lagi bapaknya berkumis tebal persis sama kayak bapak gue (Pak Raden Wannabe) berasa kayak dejavu!! udah gitu emang gue tau apa yang namanya ini dan namanya ono, orang gue baru masuk nggak prepare sama sekali, jujur sih pas awal masuk gue bahkan nggak tau banyak mengenai cuaca, masih bener-bener pure and Nothing have to do apa yang harus gue pelajari. Pas hari jumat itu dunia seakan runtuh, gue lihat sekeliling gue temen-temen gue pada bisa ngejawab terus guenya cuman bisa melongo minta asupan makanan dan gizi berimbang (nggak nyambung). Karena benar-benar nggak bisa lakukan apa-apa, gue cuman bisa ngelihat mondar mandir doank serasa apa yang ditanyakan ama dosen ama jawaban temen gue tersebut bagaikan burung-burung kenari yang melayang indah didepan pandangan gue (syalallaaa…syalaaaalaaa), burung –burung tersebut seakan bernyanyi dengan indah nya diatas mulut gue yang mangap-mangap nggak jelas.  I’m stuck !!
Tapi ada satu hal yang gue catat yaitu apa yang dosen tersebut tanyain dan kebetulan nggak ada yang bisa ngejawab, Akhirnya  gue tertarik dan berhenti mangap-mangap nggak jelas, pertanyaannya sih simple kenapa Pas Malam hari Kalau ada awan udaranya menjadi Panas?? Dan pas banget kebetulan gue pengen tau alasanya sebagai orang yang awam dengan yang namanya cuaca.
Jawabanya Adalah ..
Ada Hubunganya sama Angin darat dan Angin Laut juga sih sebenarnya (baca disini)


Nah pada saat siang hari di daratan terjadi proses penerimaan, penyerapan dan pemantulan energi matahari, bagaimanakah prosesnya ?

 

Radiasi matahari tidak semuanya dapat sampai dan diserap permukaan bumi
Kurang lebih hanya 43 % karena pada waktu memasuki atmosfer bumi terhalang
Dengan adanya proses :
                                       - penyerapan (absorption)
                                       - pemantulan (reflection)
                                       - pemencaran (scatering)

Matahari melepas radiasi berupa energy dalam gelombang pendek  kemudian energy tersebut diserap oleh bumi kemudian dipantulkan lagi oleh bumi dalam bentuk energy gelombang panjang, nah hasil dari pantulan inilah yang menghangatkan bumi kita tercinta ini. Jadi apa yang kita rasakan panas itu bukan panas nya sinar matahari melainkan panas dari udara yang dihangatkan melalui pemantulan tersebut, itu juga alasan mengapa termoter udara disimpan di sebuah sangkar bukan di tempat terbuka karena yang dihitung bukan suhu sinar matahari melainkan suhu udara sekitar.



Selain bumi ada beberapa factor mengapa radiasi matahari yang diterima bumi hanya 43 % seperti Awan dan Atmosfer (termasuk gas rumah kaca), Awan dan atmosfer memiliki peranan ketiga-tiganya yaitu penyerapan, penyebaran dan pemantulan. Untuk atmosfer, kita asumsikan disini adalah gas rumah kaca, gas – gas ini menyerap radiasi matahri kemudian ada yang disebarkan ke luar angkasa dan ada yang dipantulkan lagi ke permukaan bumi sehingga membuat bumi menjadi lebih hangat.






Sedangkan pada  awan prosesnya sama juga dengan Atmosfer akan tetapi ada lebihnya yaitu hasil pelepasan energy dari bumi pada saat siang hari diserap oleh awan kemudian dipantulkan lagi oleh awan dan menghangatkan bumi, ternyata siang hari  bener-bener panas yak !! udah ada gas rumah kaca yang terus meningkat ditambah lagi kalau banyak awan, apalagi di Indonesia yang iklim nya tropis, gue udah kebayang sih panas nya kayak gimana.



Itu kan di siang hari, bagaimana pada saat malam hari ?? bukannya pada saat malam hari yang melepaskan energy radiasi pada saat malam hari adalah lautan ??
Ternyata pada saat malam hari Hasil penyerapan radiasi matahari pada saat siang hari oleh bumi tidak semuanya dilepas, hasil penyerapan tersebut ternyata masih ada meskipun dalam jumlah yang sedikit, dan pada saat malam hari energy tersebut harus dilepas, ketika ada awan radiasi tersebut akan diserap dan di pantulkan lagi kebumi sehingga bumi menjadi hangat, oleh karena itu pada saat malam hari jika ada awan banyak dan mau hujan biasanya ditandai dengan udaranya yang berasa panas biasanya sih kita kegerahan, sedangkan saat cuaca “ clear “ yaitu istilah dimana kondisi tidak ada awan sama sekali energy panas yang diterima bumi dipancarkan lagi ke atmosfer akibatnya pelepasan energy panas bumi langsung menghilang keatas karena tidak ada yang dipantulkan lagi kebumi. Kondisi ini menyebabkan suhu menurun drastis karena awan yang seharusnya berfungsi sebagai selimut bumi yang akan menahan larinya energy panas ke atmosfer tidak ada.



Biasanya kondisi seperti ini terjadi pada saat musim kemarau, pada saat musim kemarau dimana curah hujan menjadi lebih sedikit bahkan didaerah Indonesia bagian timur bisa dikatakan kering mengalami penurunan jumlah curah hujan karena sedikitnya terbentuknya awan, ini dikarenakan angin yang bertiup pada saat musim kemarau adalah angin dari tenggara ( Australia menuju Asia, monsoon) , angin ini biasanya bertiup kencang pada saat siang hari, angin kering tersebut membuat awan tidak bisa terbentuk akibatnya pelepasan energy panas bumi langsung hilang keatas.

Oleh karena itu biasanya pada saat musim kemarau biasanya april sampe September sebenarnya awal dan akhir musim kemarau beda-beda sih tiap wilayahnya ada yang musim kemaraunya lebih pendek dan ada yang lebih panjang, musim kemarau yang panjang biasanya pada wilayah Indonesia timur, biasanya udara pada saat tersebut sangat dingin dan gue bener-bener pernah rasain yang namanya kedinginan pada saat malam hari padahal siangnya panas.

Nah itu kan berdasarkan ingatan gue saat semester 1 sekarang sih udah semester 4, untuk membuktikan kalau ingatan gue nggak keliru atau error soalnya biasanya ingatan gue selalu error sih, hehe. Gue akan menunjukan beberapa kejadian- kejadian atau peristiwa seperti diatas sebenarnya yang pernah terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Yang pertama kejadian di Surabaya dan kedua di malang

Itulah jawaban dari dosen tersebut sebenarnya penjelasanya sih singkat cuman gue tambahin biar yang nggak ngerti ilmu cuaca atau yang baru mempelajari ilmu cuaca ngerti. Dan satu pelajaran sih buat gue pada hari jumat yang kelabu bahwa sifat sombong itu bikin sial, bikin hari kalian menjadi lebih berawan dari biasanya dan lebih menyeramkan dari kuntilanak ( nggak juga sih kunti lebih serem dari Kumis bapak gue ), pokoknya hindarilah sombong .. !!! 

Dari Hari jumat itu, gue jadi takut dengan jumat – jumat berikutnya pada saat semester satu, hari yang paling nggak gue kepengen temui saat itu adalah hari jumat, lebih parahnya gue malah kayak freak out kalo ketemu dosen itu apalagi kalo dia memulai pelajaranya dan lebih parahnya lagi kalau dosen tersebut berubah menjadi bapak gue kemudian kumisnya yang tebal berubah menjadi dua ekor naga dan menyemburkan api kemuka gue, yaelah tambah gosong deh gue .. !!jujur gue masih kepikiran kalau saja hal tersebut bener-bener terjadi, hiiiii .. serem kali yak bapak gue berubah menjadi pendekar naga.  -_-“

Thanks for reading .. moga bisa nambah ilmu .


Komentar

sukmaasv mengatakan…
makasih ya tulisannya.. ngubek2 beberapa blog dan tetep gak mudeng eh tp akhirnya nyambung jg nih otak kenapa malem lebih dingin. sukses selalu :)
Anonim mengatakan…
Pelajarannya langsung nyantol di otak nih gara2 penjelasannya diselingi humor. Sangat bagus dan lengkap, mudah dimengerti juga. Terima kasihh

Postingan populer dari blog ini

FYI : Downwelling, Upwelling dan Sirkulasi Termohalin

Upwelling Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan  wind-driven motion yang kuat, dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut. Upwelling adalah fenomena atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali lebih kecil dari arus horizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal.  Laut juga terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang semakin meningkat seiring pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya gerakan massa air vertikal akan menimbulkan efek yang signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu. Downwelling Downwelling merupakan keterbalikan dari upwelling

Sudut Datang Dan Pemanasan Di Muka Bumi

Sudut datang yang dimaksud disini adalah sudut datang sinar matahari menyinari permukaan bumi. Menjawab beberapa pertanyaan seperti mengapa siang hari lebih panas dibandingkan siang hari? Dan lainnya. Kali ini saya akan bahas tentang pengaruh sudut datang dengan suhu udara di permukaan Bumi. Alasan mengapa pada saat siang hari udara lebih panas dibandingkan sore hari. Ada dua Faktor penyebabnya yaitu Ratio Energi / luas area dan Jarak/ panjang atmosfer yang dilalui atau di tembus. 1.        Ratio Energi/Luas Area Maksudnya Luas area disini berhubungan dengan sudut Datang sinar Matahari karena sudut datang sinar akan mempengaruhi kuat cahaya matahari dan mempengaruhi luas permukaan yg akan disinari . agar lebih mudah saya akan memberikan contoh melalui Gambar. Pada gambar pertama   dimana sudut datang nya 90 derajat matahari hanya menyinari luas area sebesar 1 meter persegi saja, sedangkan pada gambar kedua karena sudut datangnya kecil sebesar 30 derajat saja m

Ocean Conveyor Belt And Gulf Stream

Arus laut secara langsung memiliki pengaruh pada kehidupan kita, mereka mentetukan cuaca,iklim dan banyak lagi. Antara Arus Laut dan system angina mentrasport panas dari equator ke kutub dan beroperasi seperi mesin besar   Ada berbagai macam arus di dunia dan ocean conveyor belt adalah salah satu yang palingberpengaruh Arus ini membawa panas dari equator ke kutub terutama di wilayah eropa   Siklus ini biasa disebut sirkulasi termohalin dimana termo adalah suhu dan halin adalah garam, keduanya menentukan tingkat kepadatan air, sirkulasi inilah yang membentuk iklim di eropa. Dan apa yang terjadi jika terjadi pemanasan global adalah ketika es mencair di sekitar Greenland maka akan mengurangi kepadatan air tersebut,karena konsentrasi garam berkurang   akibat es yang merupakan air tawar saat mencair. Oleh karena itu, ketika sirkulasi tersebut berhenti maka eropa tidak akan mendapatkan panasnya kembali, dan secara langsung melemparkan eropa ke jaman es selama beribu-ribu